Sementara sejumlah warga Arab Saudi tidak merasa senang dengan  keputusan kerajaan itu untuk menutup layanan Blackberry, sejumlah besar  dukungan muncul pada keputusan pihak berwenang memblokir layanan  tersebut. Pencekalan dilakukan dengan alasan telepon pintar tersebut  memberikan dampak negatif pada generasi muda.
Arab News dalam laporan di situsnya, Kamis (5/8/2010) mengatakan  bahwa menurut survei dalam jaringan kepada 331 orang, sekitar 178 di  antaranya menentang pencekalan yang mulai berlaku Jumat itu, dan 153 di  antaranya mendukung.
Mereka yang tidak setuju dengan keputusan tersebut, menurut laporan  itu, mengeluhkan tidak adanya pemberitahuan awal, sehingga sejumlah di  antara mereka telah terlanjur memberi Blackberry beberapa hari lalu dan  sekarang terjebak dengan piranti canggih yang tidak dapat difungsikan.
Sedangkan 153 orang yang mendukung mengatakan bahwa mereka mendukung  pencekalan itu karena menilai Blackberry memberikan dampak negatif bagi  generasi muda. Sebagian besar yang mendukung keputusan pencekalan  adalah para orangtua.
Arab News mengutip seorang ibu bernama Um Aisha yang mengatakan  bahwa dia menyita Blacberry milik anak perempuannya setelah sang anak  sangat tergantung pada telepon pintar itu, sampai pada titik sangat  mempengaruhi kesehatannya.
"Anak perempuan saya pingsan sekali. Ketika dibawa ke rumah sakit,  dokter mengatakan bahwa dia menderita kelelahan. Setelah memiliki  Blackberry, dia menjadi sangat tergantung pada telepon pintar itu bahkan  dia pun menggunakan telepon itu ketika di tempat tidur. Dia membaca  seluruh pesan singkat yang diterimanya dan menjawab pesan-pesan itu  sekalipun telah larut malam," kata Um Aisha.
Seorang mahasiswa yang hanya disebutkan bernama May mendukung  pencekalan itu. "Sekarang saya dapat menikmati waktu saya dengan  teman-teman saya seperti dahulu," katanya. "Saya sekarang dapat melihat  mereka dengan lebih baik tanpa perlu lagi melihat mereka dengan mata  yang selalu tertuju pada Blackberry-nya," tambah May, yang menolak  membeli Blackberry.
Komisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Arab Saudi (CITC)  mengumumkan pada Selasa malam bahwa pihaknya telah memerintahkan tiga  layanan telepon genggam di kerajaan itu untuk menutup jasa layanan  Blackberry mulai Jumat karena gagal menyesuaikan dengan peraturan yang  ada. Jika mereka gagal memenuhi perintah CITC, perusahaan akan didenda  1,3 juta dolar AS, menurut salah satu perusahaan kepada AFP, Rabu.
"Kami juga harus memenuhi karena alasan keamanan," tambahnya. Namun,  ada harapan besar dalam meyakinkan perusahaan pencipta Blackberry (RIM)  menyediakan layanan lokal di Arab Saudi. Tiga perusahaan itu bertemu  dengan RIM pada Rabu dan pertemuan-pertemuan lanjutan akan dilakukan.

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar