Tiga staf Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ditangkap Malaysia akhirnya dibebaskan. Indonesia memastikan, Malaysia telah melanggar garis batas perbatasan kedua negara.
"Telah terjadi pelanggaran perbatasan. Kita meminta hal ini tidak terulang lagi," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sebelum mengikuti upacara HUT RI ke-65 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 17 Agustus 2010.
Marty menegaskan, tugas pertama sudah selesai. Yakni membebaskan tiga staf Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tugas kedua adalah menjaga kedaulatan.
"Tugas kedua memastikan yang menjadi kedaulatan kita tidak sejengkal pun kita kompromikan," tegas mantan juru bicara Departemen Luar Negeri ini.
Atas pelanggaran batas wilayah perbatasan itu, Indonesia sudah melayangkan protes kepada Malaysia. Indonesia meminta agar Malaysia tidak lagi mengulangi perbuatannya.
"Telah terjadi pelanggaran perbatasan. Kita sudah sampaikan protes," tegas Marty.
Insiden saling tangkap itu terjadi pada Jumat 13 Agustus lalu di perairan Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Tiga staf Kementerian Kelautan dan Perikanan ditangkap karena diduga memasuki perairan Malaysia di Kota Tinggi.
Tiga warga negara Indonesia itu dibawa ke Malaysia karena membekuk tujuh nelayan Malaysia. Padahal, tujuh nelayan Malaysia yang ditangkap Indonesia itu telah melanggar garis batas perbatasan.
Police Marine Malaysia mengeluarkan tembakan peringatan ke arah staf Indonesia. Pagi tadi, akhirnya tiga warga Indonesia itu dibebaskan. Begitu juga tujuh nelayan Malaysia yang sudah dideportasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar