London - Menyebut orang gemuk dan bukan gendut akan lebih mungkin untuk memotivasi mereka menurunkan berat, kata menteri kesehatan masyarakat Inggris.
Para dokter dan pekerja kesehatan juga sangat khawatir dengan penggunaan istilah "gendut", kata Anne Milton. Tetapi melakukan itu dapat membantu mendorong orang memikul tanggung jawab pribadi mengenai gaya hidup mereka sendiri.
"Jika saya memandang cermin dan mengira saya kegemukan, saya kira saya tak terlalu khawatir (daripada) jika saya mengira saya gendut," kata Milton, mantan perawat, kepada stasiun radio BBC. "Pada akhirnya, kamu tak dapat melakukan itu terhadap mereka. Orang harus memiliki informasi."
Inggris memiliki salah satu angka kegemukan tertinggi di Eropa, dan tingkat tersebut telah secara tetap naik selama 10 tahun belakangan. Pada 2008, hampir seperempat orang dewasa dan 14 persen anak-anak dikategorikan kegemukan, demikian data dari Departemen Kesehatan.
Meskipun Steve Field dari Royal College of General Practitioners menyambut baik komentar Milton, Field mengatakan para dokter perlu lebih jujur kepada pasien mereka dan bukan memberitahu mereka apa yang ingin mereka dengar, Sebagian kelompok kesehatan memperingatkan agar istilah itu tidak digunakan.
"Orang tak ingin diserang. Ada banyak aib menjadi orang gendut," kata Lindsay Davies, presiden Faculty of Public Health di Inggris, yang mewakiliki profesional kesehatan masyarakat.
"Kegemukan adalah sesuatu yang terjadi pada manusia dan bukan sesuatu yang mereka alami."
Kegemukan tidak hanya mengganggu penampilan, tapi juga mengancam kesehatan.
Orang Asia yang kelebihan berat badan atau kegemukan lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker dibandingkan dengan orang yang memiliki berat normal, demikian hasil satu studi besar di Asia.
Kegemukan dianggap sebagai salah satu faktor risiko serangan kanker tertentu di Barat, tapi setakat ini belum jelas apakah penyakit itu menimbulkan risiko yang sama bagi orang Asia.
Studi juga sudah memperingatkan makin banyak anak Amerika bertubuh gemuk, dan mereka menghadapi resiko tewas lebih muda dibandingkan anak normal.
Para dokter dan pekerja kesehatan juga sangat khawatir dengan penggunaan istilah "gendut", kata Anne Milton. Tetapi melakukan itu dapat membantu mendorong orang memikul tanggung jawab pribadi mengenai gaya hidup mereka sendiri.
"Jika saya memandang cermin dan mengira saya kegemukan, saya kira saya tak terlalu khawatir (daripada) jika saya mengira saya gendut," kata Milton, mantan perawat, kepada stasiun radio BBC. "Pada akhirnya, kamu tak dapat melakukan itu terhadap mereka. Orang harus memiliki informasi."
Inggris memiliki salah satu angka kegemukan tertinggi di Eropa, dan tingkat tersebut telah secara tetap naik selama 10 tahun belakangan. Pada 2008, hampir seperempat orang dewasa dan 14 persen anak-anak dikategorikan kegemukan, demikian data dari Departemen Kesehatan.
Meskipun Steve Field dari Royal College of General Practitioners menyambut baik komentar Milton, Field mengatakan para dokter perlu lebih jujur kepada pasien mereka dan bukan memberitahu mereka apa yang ingin mereka dengar, Sebagian kelompok kesehatan memperingatkan agar istilah itu tidak digunakan.
"Orang tak ingin diserang. Ada banyak aib menjadi orang gendut," kata Lindsay Davies, presiden Faculty of Public Health di Inggris, yang mewakiliki profesional kesehatan masyarakat.
"Kegemukan adalah sesuatu yang terjadi pada manusia dan bukan sesuatu yang mereka alami."
Kegemukan tidak hanya mengganggu penampilan, tapi juga mengancam kesehatan.
Orang Asia yang kelebihan berat badan atau kegemukan lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker dibandingkan dengan orang yang memiliki berat normal, demikian hasil satu studi besar di Asia.
Kegemukan dianggap sebagai salah satu faktor risiko serangan kanker tertentu di Barat, tapi setakat ini belum jelas apakah penyakit itu menimbulkan risiko yang sama bagi orang Asia.
Studi juga sudah memperingatkan makin banyak anak Amerika bertubuh gemuk, dan mereka menghadapi resiko tewas lebih muda dibandingkan anak normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar