Kairo: Rencana penyatuan kumandang azan oleh Pemerintah Mesir  mengundang kontroversi. Dalam rencana tersebut seorang muazin akan  mengumandangkan azan yang kemudian akan dikirimkan oleh frekuensi radio  untuk ribuan masjid di seluruh kota secara bersamaan, demikian dikatakan  pejabat Mesir yang tidak ingin diidentifikasi di Kairo pada Kamis  (12/8).
Para pejabat mengemukakan alasan untuk program ini adalah  menghindari perbedaan waktu sholat yang seringkali berbeda antara  masjid, selain itu hal ini juga untuk menghentikan tumpang tindih suara  azan dari masjid terdekat.
Meskipun banyak muazin yang mengeluhkan bahwa mereka tidak akan  dapat melakukan pekerjaaanya lagi sebagai dampak dari penyatuan azan,  namun pemerintah menegaskan bahwa tidak satupun dari 730 muazin di Kairo  akan kehilangan pekerjaannya. beberapa ulama Mesir selama turut  mencampuri urusan pemerintahan dengan masalah agama.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar