Sejumlah meja dan kursi dipasang. Beberapa orang memakai topi  bertuliskan "Selamatkan Planet Kita" sambil mencatat dan mendengarkan  rekan mereka berbicara. Situasi ini terjadi di sebagian wilayah gurun  pasir Gobi, akhir pekan lalu.
Mereka bukanlah turis, melainkan para tinggi Mongolia. Di tengah  terik panas, 12 menteri rupanya menggelar rapat di gurun pasir Gashuunii  Khooloi, yang terletak 670 km dari selatan Ibukota Ulan-Bator, Jumat 27  Agustus 2010.
Mereka sengaja menggelar rapat di gurun pasir sebagai aksi simbolis  atas keprihatinan mereka terhadap perubahan iklim yang kian terasa di  muka bumi. Sambil berpakaian setelan dan dasi, mereka tiba di lokasi  setelah menempuh perjalanan selama 15 jam.
Penyelenggara kemudian menancapkan bendera nasional sambil menata  sejumlah meja dan kursi. "Mongolia merasakan dampak perubahan iklim  global," kata Perdana Menteri Batbold Sukhbaatar setelah memimpin rapat  yang berlangsung selama satu jam.
Dia memberi contoh bahwa akhir-akhir curah hujan di Mongolia  berkurang. Suhu udara yang kian bertambah membuat banyak sungai jadi  kering. Itu bila di musim panas.
Saat musim dingin, Mongolia menjadi luar biasa dingin. Rakyat negara  yang bertetangga dengan China itu baru saja mengalami musim dingin  terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Selain itu, seperlima dari  total ternak di Mongolia mati.
Maka, sebagai empati kepada rakyat, para pejabat menggelar rapat di  gurun pasir. Mereka bisa merasakan langsung dampak perubahan iklim. Para  pejabat pun bertekad untuk terus mendukung kampanye global dalam  mengatasi perubahan iklim dengan mempromosikan pola hidup yang ramah  lingkungan.
Aksi unik para pejabat Mongolia ini mengikuti langkah yang dilakukan  sejumlah negara. Pada Desember tahun lalu, pemerintah Nepal menggelar  rapat di Gunung Everest dengan mengusung tema bahaya pemanasan global  bagi mencairnya es di pengunungan itu, yang dapat mengancam negara  mereka.
Dua bulan sebelumnya, Oktober 2009, para pejabat Maladewa menggelar  rapat di bawah laut. Itu merupakan bentuk keprihatinan atas nasib  wilayah mereka yang terancam tenggelam akibatnya naiknya permukaan air  laut.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar