Kejutan diperoleh dari kapsul Hayabusa -- satelit luar angkasa buatan Jepang yang bertugas membawa sampel asteroid ke Bumi. 
Ilmuwan  mengaku menemukan partikel kecil yang diduga berkaitan dengan kehidupan  ekstraterresterial atau alien di luar Bumi.  Partikel itu ditemukan  dalam tabung berdiameter 40 cm dan tinggi 20 cm yang dibawa Hayabusa.
Analisa  menggunakan mikroskop elektronik menunjukkan, partikel tersebut  mengandung karakteristik yang berbeda dari debu atau bubuk alumunium  yang dikumpulkan Hayabusa. 
Belum diketahui apa dan dari mana  asal partikel tersebut. Namun, surat kabar Jepang, Yomiuri dan Kyodo  memuat informasi bahwa, partikel tersebut diyakini berasal dari Bumi. 
Staf  badan antariksa Jepang atau Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA)  diharapkan menjelaskan detail temuan tak biasa ini. Hingga kini, belum  ada penjelasan lebih lanjut. 
Para ilmuwan JAXA selama ini telah  mengidentifikasi partikel-partikel kecil yang dikumpulkan Hayabusa --  yang diyakini sebagai debu asteroid. 
Ilmuwan berharap sampel asteroid itu bisa menguak rahasia mengenai asal-usul tata surya. 
Hayabusa  yang berarti 'Elang' dalah Bahasa Jepang diluncurkan pada 2003 dan  menjadi satelit pertama manusia yang mendarat di atas asteroid dan  mengumpulkan partikel-partikelnya. 
Sejumlah insiden terjadi.  Misalnya, Hayabusa gagal menyalakan proyektil di permukaan asteoid --  agar debu terkumpul dan bisa diambil. Namun, ilmuwan Jepang berharap,  partikel debu yang dikumpulkan cukup signifikan untuk diteliti. 
Meski  menemui kendala teknis -- termasuk kerusakan  giroskop dan kebocoran  bahan bakar - ahli berharap bahwa Hayabusa telah menjalankan misinya. 
Kini,  staf JAXA sedang memeriksa sampel di dalam tabung multilayer bekerja  sama dengan peneliti badan antariksa Amerika Serikat, NASA. 
Juru  bicara JAXA sejauh ini menolak berkomentar tentang partikel aneh ini.  Hasil akhir penelitian sampel tidak dijamin bisa keluar dalam waktu  beberapa bulan. 
****
Diluncurkan 2003, satelit buatan  Badan Antariksa Jepang atau Japanese Aerospace Exploration Agency (JAXA)  ini mendarat dan mulai menjelajah asteroid 25143 Itokawa pada 2005  selama 30 menit, sebelum memulai perjalanan panjang pulang ke Bumi. 
Hayabusa  mendarat di pedalaman Adelaide, Australia pada Senin 14 Juni 2010  setelah melakukan perjalanan selama tujuh tahun sejauh 6 miliar  kilometer dari Bumi. 
Selain soal tata surya, para ilmuwan  berharap contoh batu yang dibawa Hayabusa akan menjawab teka-teki, apa  yang tidak kita ketahui tentang asteroid.
Termasuk, seberapa besar ancaman batu luar angkasa itu bagi Bumi. 
Salah  satunya,  Asteroid Aphopis yang diperkirakan sangat dekat dengan Bumi  pada 13 April 2036. Meski NASA memprediksikan Aphopis masih dalam jarak  aman, 18.300 kilometer di atas permukaan bumi, ukuran asteroid itu dua  kali lapangan sepakbola.

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar