Senyum berseri-seri begitu jelas terlihat. Tampak, dia seperti sedang merasakan kegembiraan. Itulah ekspresi yang terlihat dari dirinya.
Sangat menakjubkan. Mungkin itu kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan setelah melihat sosok tersebut. Senyum itu bukan mengembang dari sosok seorang anak, bayi, apalagi orang dewasa. Senyum itu terlihat dari wajah janin yang masih berada di dalam rahim ibunya.
Ya, sebuah foto janin yang diambil baru-baru ini memperlihatkan wajah sang janin yang sedang tersenyum itu. Yang mengejutkan, janin itu baru berusia 17 pekan. Scan yang dilakukan terhadap calon bayi itu memperlihatkan bahwa janin telah mempunyai perasaan seperti kebahagiaan dan rasa sakit saat masih berada dalam rahim, lebih awal dari pada yang diperkirakan sebelumnya.
Banyak ahli yang berpendapat, janin secara alami masih seperti dibius selama di dalam rahim sehingga tidak sadarkan diri dan belum merasakan indra. Profesor Stuart Campbell yang mengambil foto itu di sebuah klinik di London dengan menggunakan scan 3 dimensi dan peralatan pemindai 4 dimensi, mengatakan hal itu tidak selalu menunjukkan anak yang belum lahir telah memiliki perasaan. Senyum itu hanya menampilkan perilaku manusia.
Bagi Campbell, senyum itu hanyalah ekspresi gembira dari rasa kemanusiaan janin. ''Saya telah melihat janin dengan wajah menangis saat masih berusia 18 atau 19 pekan, bukan hanya tersenyum,'' ujarnya.
Mantan kepala kebidanan dan ginekologi di King's College dan rumah sakit St George's di London ini mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan janin itu tersenyum. ''Ini merupakan bagian dari urutan yang melibatkan janin menguap dan membuat gerakan pernafasan serta membuka kelopak mata, dan tentu saja itu membuat waja menangis,'' ujarnya memperkirakan.
Ya, sebuah foto janin yang diambil baru-baru ini memperlihatkan wajah sang janin yang sedang tersenyum itu. Yang mengejutkan, janin itu baru berusia 17 pekan. Scan yang dilakukan terhadap calon bayi itu memperlihatkan bahwa janin telah mempunyai perasaan seperti kebahagiaan dan rasa sakit saat masih berada dalam rahim, lebih awal dari pada yang diperkirakan sebelumnya.
Banyak ahli yang berpendapat, janin secara alami masih seperti dibius selama di dalam rahim sehingga tidak sadarkan diri dan belum merasakan indra. Profesor Stuart Campbell yang mengambil foto itu di sebuah klinik di London dengan menggunakan scan 3 dimensi dan peralatan pemindai 4 dimensi, mengatakan hal itu tidak selalu menunjukkan anak yang belum lahir telah memiliki perasaan. Senyum itu hanya menampilkan perilaku manusia.
Bagi Campbell, senyum itu hanyalah ekspresi gembira dari rasa kemanusiaan janin. ''Saya telah melihat janin dengan wajah menangis saat masih berusia 18 atau 19 pekan, bukan hanya tersenyum,'' ujarnya.
Mantan kepala kebidanan dan ginekologi di King's College dan rumah sakit St George's di London ini mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan janin itu tersenyum. ''Ini merupakan bagian dari urutan yang melibatkan janin menguap dan membuat gerakan pernafasan serta membuka kelopak mata, dan tentu saja itu membuat waja menangis,'' ujarnya memperkirakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar