Ubud tengah menjadi primadona. Setelah menjadi salah satu lokasi pengambilan gambar film Eat, Pray, Love yang akan ditayangkan sebentar lagi, kini desa itu menjadi tempat berlangsungnya pesta sastra kelas dunia. Festival itu bernama Ubud Writers and Readers Festival 2010.
Dalam festival ini, untuk pertama kalinya mereka memberikan penghargaan untuk pencapaian seumur hidup bagi penulis Angkatan 45, Sitor Situmorang.
Festival tahun ini mengangkat tema Bhinneka Tunggal Ika atau Harmony in Diversity. Menurut Direktur Festival Janet de Neefe dalam konpers Rabu (6/10) di Ubud, tema ini adalah refleksi atas dunia kita kini. "Bahwa kita semakin terpisah dan tidak mengalami keselarasan seperti yang kita harapkan," kata Janet.
Penulis Dewi Lestari juga menambahkan bahwa kita kini sedang mengalami beberapa konflik dan perjuangan antara orang-orang yang berbeda dan menolak perbedaan. "Pada buku dan sastralah kita belajar menerima perbedaan. Bahwa perbedaan adalah sesuatu yang inheren pada kita semua," ujarnya.
Berbagai lokakarya kepenulisan dan kebudayaan akan menjadi inti festival dari 6-10 Oktober 2010. Selain penghargaan untuk Sitor, festival juga akan memberikan penghormatan khusus untuk Gus Dur dan berbagai upayanya memromosikan multikulturalisme.
Penulis Captain Corelli's Mandolin Louis de Bernierres, peraih Booker Prize Anne Enright, dan penulis Schindler's Ark (diadaptasi jadi film Schindler's List) Thomas Kenneally juga dijadwalkan hadir dalam festival.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar