YOGYAKARTA--Pangsa pasar televisi yang mengusung teknologi tiga  dimensi sebagai teknologi paling mutakhir di Jawa Tengah dan DIY mulai  menggeliat.
"Sejak kami meluncurkan produk televisi berteknologi tiga dimensi  (3D) dua bulan lalu, sampai saat ini sudah terjual sebanyak 24 unit,"  kata Branch Manager Panasonic Edhy Haryanto saat melakukan roadshow di  Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, pasar utama dari penjualan televisi 3D tersebut adalah  masyarakat kelas menengah ke atas atau masyarakat yang sudah memiliki  televisi 3D namun ingin mengganti televisinya karena kurang puas dengan  fitur yang dimiliki.
Ia mengatakan, meskipun pasar untuk penjualan televisi berteknologi  3D tersebut cukup terbatas, namun pihaknya yakin tingkat penjualan  televisi tersebut akan terus meningkat. "Tingkat penghasilan masyarakat  semakin tinggi. Di Yogyakarta atau di Semarang, hotel selalu penuh pada  akhir pekan. Ini menandakan bahwa banyak masyarakat yang semakin kaya,"  katanya.
Ia mengatakan, pangsa pasar terbesar untuk televisi berteknologi 3D  tersebut masih berada di Jakarta diikuti Surabaya baru kemudian Jawa  Tengah dan DIY. Televisi 3D tersebut dijual dengan harga mulai Rp 31  juta untuk layar 50 inci dan layar 65 inci.
Edhy mengatakan, produsen elektronik tersebut memang cenderung  terlambat dalam meluncurkan televisi teknologi 3D dibanding  produsen-produsen lain. Namun, lanjut dia, hal itu disebabkan perusahaan  tersebut ingin membuat televisi berteknologi 3D yang memiliki fitur  lebih baik dibanding merk lain, seperti kemampuan untuk berhubungan  melalui internet secara langsung dari televisi.
Selain itu, pengguna dapat menikmati foto atau rekaman video dengan  kualitas gambar beresolusi tinggi hanya dengan memasukkan "memory card"  ke dalam slot yang sudah tersedia di televisi. Namun demikian,  perusahaan tersebut tetap berpegang pada penjualan televisi LCD,  khususnya untuk layar 32 inci yang mengalami lonjakan penjualan cukup  drastis dalam waktu lima tahun.
"Tahun lalu, 'share market' untuk televisi LCD kami sudah mencapai  sekitar 46 persen padahal saat pertama kali diluncurkan, 'share market'  kami adalah sekitar empat persen," katanya yang berharap share market  selama 2010 mencapai 60 persen.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar