Satu universitas Inggris akan mengadakan konferensi mengenai vampir dalam upaya mengimbangi "Amerikanisasi" jenis fiksi tersebut.
Delegasi dari Universitas Hertfordshire akan membuka konferensi "Open Graves, Open Minds: Vampires and the Undead in Modern Culture" pada tanggal 16-17. Makanan akan disajikan dari peti mati sebagai salah satu misi untuk mendorong siswa dari berbagai umur untuk mempelajari sastra.
Dosen Bahasa Inggris Sam George, yang baru saja membuka fakultas Master of Art untuk fiksi vampir di Hertfordshire, mengatakan vampir paling terkenal, Drakula, ditulis oleh seorang Irlandia, Bram Stoker, dan berlatar belakang di London dan Whitby di Yorkshire, tetapi dengan adanya buku saga "Twilight" dan "True Blood," Vampir modern menjadi "ter-Amerikanisasi".
"Menakjubkan bahwa sudah banyak aktor Inggris yang telah bermain sebagai Drakula di layar lebar," kata Sam George dalam pernyataannya di laman internet milik universitas.
"Saya menargetkan untuk mengembalikan vampir Inggris kembali ke dalam peta," lanjutnya.
Sam George berkata bahwa ia tertarik terutama pada karya-karya vampir remaja baru yang berguna menjadi metafora untuk kegelisahan akan tubuh mereka dan pengenalan pertama terhadap nafsu.
"Vampir jenis baru ini jauh dari bentuk monters, mereka glamor, seksi dan memiliki sisi emosinal," katanya.
"Daya tarik mereka (remaja) terhadap figur vampir telah menyediakan cara yang aman untuk mengidentifikasi nafsu-nafsu tersebut," jelasnya.
Konferensi itu akan dihadiri oleh akademisi serta penulis Marcus Sedgwick, yang menulis fiksi untuk kaum muda-dewasa dengan bumbu vampir.
Topik panel selama acara dua hari itu akan meliputi "Dracula Lives", "Appetites of the Undead", "Undead Victorians," "Undead Teens", "Politics of the Undead", "Undead Romance", "The Gay Undead," "Undead TV", "Undead in the New Media", "Identity, Legality and the Undead" dan "Gendering the Undead".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar