Komisi Penanggulangan AIDS Nasional menyatakan bahwa jumlah ibu rumah tangga yang terinveksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya.
"Peningkatan infeksi baru HIV yang signifikan ada di kalangan ibu rumah tangga," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Nafsiah Mboi di Jakarta, Rabu pada pada acara Peluncuran Laporan Penularan HIV Pada Pasangan Intim di Asia.
Nafsiah menjelaskan, berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS Nasional pada tahun 2002-2009 jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV terus meningkat.
"Jumlah pekerja seks komersil yang terinfeksi HIV terus menurun grafiknya, namun ibu rumah tangga malah terus meningkat," katanya.
Hal tersebut disebabkan oleh penularan HIV dari suami atau pasangan intim yang memiliki perilaku beresiko.
"Yang mengkhawatirkan adalah peningkatan jumlah kasus penularan dari ibu ke anak," katanya.
Karena itu, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional mengharap permasalahan HIV dapat segera ditangani dengan baik.
"Bila tidak ditangani epidemi HIV akan merambat masuk ke keluarga dan masyarakat umum," katanya.
Untuk itu, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional terus melakukan intervensi khusus, program kondom perempuan untuk melindungi dari kegiatan seks beresiko.
"Pengguna kondom perempuan adalah mereka yang khawatir terkena infeksi menular sosial atau kegiatan seks beresiko," katanya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan pemerintah akan memperkuat program-program hak asasi reproduksi perempuan dan untuk meningkatkan kekuatan menawar wanita untuk menolak hubungan seksual beresiko tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar