Penelitian terhadap indole-3-carbinol membuktikan, komponen ini membantu mengurangi keaktifan metabolit estrogen yang poten dalam meningkatkan risiko pertumbuhan tumor. Terutama pada sel kanker yang sensitif terhadap estrogen dan secara bersamaan menaikkan kadar 2-hidroksiestrone, sebuah bentuk dari estrogen yang bersifat protektif terhadap adanya kanker.
Menurut riset, Indole-3-carbinol bukan hanya menekan pertumbuhan sel kanker payudara, tetapi juga menekan penyebaran sel kanker ke organ lainnya.
Brokoli, yang sering dipakai untuk tumis menumis merupakan keluarga kol yang berhubungan erat dengan kembang kol. Ternyata penelitian dari jurnal kanker Oncology, menyatakan bahwa brokoli mengandung fitonutrien yaitu sulforaphane dan indoles yang mempunyai efek antikanker.
Para ahli juga menemukan, sulforaphane meningkatkan enzim yang mendetoksifikasi tubuh dengan membersihkan substansi yang bersifat karsinogenik lebih cepat dari tubuh. Para peneliti di John Hopkins meneliti efek sulforaphane pada beberapa macam tumor. Mereka mampu membuktikan bahwa berat tumor semakin berkurang dan makin lambat berkembang, bahkan mengecil.
Tak hanya itu, sulforaphane juga mempunyai kemampuan mengurangi pertumbuhan sel dan kematian sel pada leukemia dan sel melanoma. Bahkan studi penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Carcinogenesis dari Rutgers University menyatakan bahwa sulforaphane memberikan perlindungan khusus pada individu yang memiliki gen rentan terhadap kanker kolon.
Studi lain yang dipublikasikan di Cancer, sebuah jurnal dari American Cancer Society menyatakan bahwa indole-3-carbinol (I3C), yang merupakan komponen dari Brassica seperti brokoli dan kol telah dikenali sebagai komponen agen anti kanker yang melawan sel tumor reproduksi tertentu.
Sebuah studi yang menyelidiki efek I3C pada proses siklus sel dan proliferasi pada sel kanker prostat manusia menunjukkan bahwa pertumbuhan sel kanker prostat terhambat. Para peneliti menyatakan bahwa hal ini bisa dicatat sebagai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa "I3C mempunyai potensi sebagai efek antiproliferatif" pada sel kanker prostat, yang memenuhi syarat sebagai "agen kemoterapi potensial" terhadap kanker prostat Jadi? Masih ragu untuk memakan brokoli?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar