Sebelum merdeka dulu, bangsa kita pernah di jajah oleh bangsa Jepang, negara kecil dibelahan timur benua Asia ini memang hebat bahkan hingga saat ini. Jepang dari segala sisi entah itu teknologi, pendidikan, kedisiplinan hingga etos kerja bahkan sampai persoalan budaya memang sangatlah maju.
Bedanya kalau dulu bangsa kita dijajah secara Fisik sekarang bangsa kita ‘dijajah’ secara Budaya. Dalam sebuah kesempatan mengajak keluarga ke sebuah pusat belanja di bilangan Margonda Raya, yang bagian atapnya dijadikan salah satu ikon kota Depok, terlihat sekali bahwa kita sedang ‘dijajah’ lagi oleh Negeri Matahari Terbit itu. Kebetulan sekali di Pusat belanja itu sedang ada event Festifal Origami (Origami =seni melipat kertas ala Jepang). Saya yang kebetulan berada disana serasa berada di Jepang. Terasa sekali aura Jepangnya, dari sajian hiburan yang di pentaskan di panggung utama yang berisi kesenian Jepang dari yang tradisional hingga yang modern, pernak-pernik hingga makanan yang dijual di stand-stand yang ada disana, semuanya khas dari Jepang.
Yang menyedihkan dan membuat miris bagi saya adalah ratusan atau bahkan ribuan anak-anak muda negeri kita yang kebetulan berkunjung kesana rela membayar mahal hanya untuk menyewa kostum-kostum ala negeri tersebut di salah satu gerai yang ada di pusat belanja tersebut Asian Anime namanya. Kostum-kostum dari pakaian tradisional Jepang, kostum tokoh-tokoh kartun Jepang seperti Doraemon, Sailormoon, Poweranger hingga kostum tokoh-tokoh komik jepang dan juga kostum bergaya Harajuku lengkap dengan make-up, hairsylish dan segala aksesorisnya. Dan dengan bangganya mereka berjalan lenggak-lenggok di pusat belanja itu mengenakan kostum-kostum yang sudah mereka sewa dengan harga mahal tersebut.
Saya jadi membayangkan suatu saat ada Festifal Budaya Indonesia juga di pusat belanja Tokyo, Kyoto, Osaka atau di kota-kota besar lainnya di Jepang, dimana anak-anak muda Negeri Matahari Terbit tersebut dengan bangganya menggunakan Kostum khas ala abang-mpok Betawi, ala mojang-jejaka Bandung, kangmas-mbakyu Solo atau bahkan pakaian khas ala daerah lain di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas hingga Pulau Rote yang benar-benar kaya akan corak warna dan budaya. Dan mereka juga menjejali gerai-gerai stand yang berisi sajian makanan khas dari Indonesia seperti, Nasi Liwet, Kimlo, Nasi Uduk, berbagai jenis Soto dan Sate dan lain-lain yang bercitarasa Nusantara.
Hmmm smoga saja khayalan saya ini benar-benar terwujud sehingga bukan lagi kita yang di jajah oleh Jepang, tapi kita yang invansi ke Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar