Menjelang Kongres Partai Demokrat di Bandung 21-23 Mei 2010,  Koordinator Koalisi Kerakyatan Moh Jumhur Hidayat menilai bahwa Ibu  Negara Ani Yudhoyono mampu dan layak untuk memimpin Partai Demokrat.
"Bu Ani memiliki kemampuan berkomunikasi politik di tingkat nasional  selain merupakan Ibu Negara yang aktif dan diterima luas oleh publik,"  kata Jumhur melalui layanan pesan singkat yang diterima di Bandung,  Rabu.
Jumhur saat mengirimkan pesan singkat itu sedang berada di Kuta,  Bali, untuk kegiatan dalam kapasitasnya selaku Kepala Badan Nasional  Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan  pernyataan itu disampaikan sebagai tanggapan atas pertanyaan wartawan  mengenai kemungkinan Ani Yudhoyono memimpin Partai Demokrat.
Sejumlah nama calon Ketua Umum Partai Demokrat yang telah beredar  antara lain Ketua DPR Marzuki Alie, Menpora Andi Mallarangeng, dan Ketua  Fraksi Demokrat DPR Anas Urbaningrum.
Menurut Jumhur, sosok Ani Yudhoyono tidak perlu diragukan, baik  kapasitas maupun bakat politiknya.
Ia mengatakan, karakter Ani Yudhoyoo selaku Ibu Negara berbeda  dengan para pendahulunya.
"Kekuatan utamanya terletak dalam melakukan komunikasi dengan  berbagai pihak secara nasional dan berdimensi politik," katanya.
Ia mengatakan, figur Ani Yudhoyono tidak sekadar menjadi Ibu Negara  yang mendampingi Kepala Negara.
Momentum Ani Yudhoyono untuk tampil memimpin kekuatan politik partai  pemenang Pemilu 2009 itu sekaligus dipandang sebagai ikon keberhasilan  agenda kesetaraan gender dalam politik nasional setelah Megawati  Soekarnoputri yang juga mampu memimpin partai besar serta merupakan  kebanggaan bagi kaum gender di tingkat nasional.
"Sikap bu Ani yang tenang akan menjadi perekat di internal partai  serta mampu menjamin kebesaran Partai Demokrat yang selama ini ikut dia  bangun bersama Susilo Bambang Yudhoyono selaku tokoh utamanya," kata  Jumhur.
Ia memastikan para kader Partai Demokrat pasti bangga jika Ani  Yudhoyono memimpin Partai Demokrat, apalagi Ani pernah menjabat sebagai  Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat pada periode lalu.
Terkait kesan membangun politik dinasti Susilo Bambang Yudhoyono  bila Ani memimpin Partai Demokrat, Jumhur justru tidak mengkhawatirkan  soal itu.
"Kemampuan seseorang tidak boleh diredusir oleh isu apapun termasuk  jangan sampai dihalangi hak-haknya untuk tampil. Demokrasi juga tidak  pernah menghalangi seseorang untuk berjuang dalam lapangan politik  bahkan untuk menjadi presiden sekalipun," katanya.
Ia mencontohkan apa yang telah dilakukan oleh mantan Ibu Negara AS  Hillary Clinton yang pernah menjadi anggota senat dan mencalonkan diri  sebagai presiden dan kini menjabat Menteri Luar Negeri AS.

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar