Seekor badak Kalimantan langka tertangkap kamera di Malaysia. Badak ini  diduga tengah mengandung. Pakar memperkirakan bahwa kelahiran bayi badak  akan menghidupkan lagi spesies yang nyaris punah itu. 
Kini  hanya ada 30 badak tersisa di semenanjung Kalimantan, terbagi menjadi  Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Para peneliti hanya dapat memantau  populasi mereka lewat citra-citra yang tertangkap kamera tersembunyi. 
Menurut  organisasi lingkungan WWF, citra badak itu, “dipercaya (berjenis  kelamin) betina, hamil, diperkirakan berusia di bawah 20 tahun.” Gambar  tersebut terekam pada Februari lalu. 
“Ada sangat sedikit badak  Sumatra yang tersisa di dunia, sehingga setiap bayi yang dilahirkan  mewakili keberlanjutan garis keturunan spesies tersebut,” kata pakar  badak internasional Terry Roth. Badak sub-spesies Borneo ini adalah yang  paling langka dari semua badak. Ia berbeda dari saudaranya di Sumatra  karena ukuran dan giginya yang lebih kecil, serta bentuk kepala yang  unik. 
Direktur kehidupan satwa di negara bagian Sabah, Malaysia,  Laurentius Ambu mengatakan bahwa dua anak badak juga sudah terlihat di  area yang sama. Ia meminta pemerintah segera menerapkan hukum melawan  penjerat badak. “Perlindungan habitat dan penerapan hukum sudah diakui  sebagai strategi utama untuk memastikan kehidupan populasi badak di  hutan-hutan lindung,” kata dia. 
Kepala program spesies badak  WWF, Raymond Alfred mengatakan bahwa tempat tinggal badak kini semakin  hilang karena ekspansi perkebunan kelapa sawit. Malaysia adalah produsen  minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia, setelah Indonesia, dan dua  negara itu adalah produsen 85% produksi minyak sawit dunia

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar