Sabtu, 10 Oktober 2009

FPI: Kalau Miyabi Berjilbab, Baru Kita Terima

Front Pembela Islam benar-benar melancarkan aksinya. Selepas sholat Jumat siang ini (09/10), mereka menggelar demo menentang kedatangan Maria Ozawa di depan kantor Maxima, Bilangan Sawah Besar, Jakbar.

Enam orang perwakilan FPI ditunjuk untuk bertemu dengan wakil Maxima untuk melakukan dialog. Sementara itu, 500 anggota FPI berdemo sambil membawa spanduk bertuliskan 'Tolak Miyabi ke Indonesia, si Penghancur Moral Bangsa' dan 'Jangan Jadikan Negeri Ini Sebagai Negara Terporno di Dunia' di depan kantor tersebut.

Demo yang menarik perhatian masyarakat itu sendiri telah diamankan oleh sekitar 150 personel Polsek Sawah Besar dan puluhan Polres Jakbar.

Setelah sekitar 30 menit berada di dalam kantor Maxima untuk berdialog, perwakilan FPI keluar untuk menjawab pertanyaan wartawan.

"Sampai saat ini, pihak Maxima belum bisa memutuskan mengenai kedatangan Miyabi. Katanya mereka masih ingin mengaji terlebih dahulu. Tapi buat kita, apapun alasannya, kita akan tetap menolak kedatangan Miyabi," terang Habib Fachri, perwakilan dari FPI.

Habib menuturkan jika Maxima mengulur waktu dengan alasan ingin menjadikan Miyabi sebagai sosok yang benar. Namun FPI menyangsikan Miyabi bisa bertobat dengan situasi seperti ini.

"Yang kita ketahui Miyabi itu di negaranya sudah menjadi ikon sebagai bintang film porno. Kalau memang ia ingin bertobat, ya mungkin dari sana dulu, mungkin dia masuk Islam, atau dia sudah menggunakan jilbab, baru kita bisa terima," lanjutnya.

Tidak ada komentar: