Rabu, 25 Maret 2009

Yesus

Isa Almasih beralih ke halaman ini. Untuk arti kata al-masih, lihat Al-Masih.
Bagian dari seri tentang
Yesus Kristus



Nama dan julukan
Yesus • Kristus • Mesias • Isa Almasih • Juruselamat


Yesus Kristus dan Kekristenan
Kronologi • Kelahiran • Silsilah
Pembaptisan • Pelayanan • Mukjizat
Perumpamaan • Penghakiman • Penyaliban
Kematian • Penguburan • Kebangkitan
Kenaikan • Kedatangan kedua • Garis waktu

Ajaran utama Yesus Kristus
Mesias • Kotbah di Bukit
Doa Bapa Kami • Hukum Kasih
Perjamuan Malam • Amanat Agung

Pandangan terhadap Yesus
Pandangan Kristen
Pandangan Islam
Pandangan Yahudi
Yesus dalam sejarah
Yesus dalam karya seni
Yesus dalam kebudayaan

Kotak info ini: lihat • bicara • sunting
Yesus dari Nazaret (kurang lebih antara 6 SM–4 SM - 29–33) adalah seorang tukang kayu, pengkhotbah/pengajar, penyembuh, guru/rabbi, pembuat mujizat, dan tokoh Yahudi yang paling terkenal; di dalam kekristenan juga dikenal dengan sebutan Yesus Kristus. Orang Kristen percaya, Yesus adalah Anak Allah, Tuhan, Mesias, dan Juru Selamat umat manusia; dalam Islam, Isa Almasih adalah seorang nabi penting (Nabi Isa). Yudaisme menolak anggapan bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dinubuatkan dalam kitab suci.

Nama "Yesus" adalah alihaksara dari bahasa Yunani Ιησους [Iēsoûs], yang pada gilirannya juga merupakan alihaksara dari bahasa Aram atau bahasa Ibrani yaitu:Yeshua, yang berarti : Keselamatan, atau "Tuhan adalah keselamatan", "Tuhan menyelamatkan". "Kristus" adalah gelar dalam teologi juga berasal dari bahasa Yunani Χριστός [Christos], yang dari bahasa Ibrani "Mesias", berarti "yang diurapi" atau "yang terpilih".

Dalam Islam, Yesus (bahasa Arab: عيسى,[Isa]) secara umum disebut dengan nama Isa bin Maryam yang berarti Isa putra dari Maria . Dia dianggap sebagai salah satu nabi penting dari Tuhan.[1][2] pembawa Injil dan pembuat keajaiban. Namun Islam tidak mengajarkan bahwa Yesus itu ilahi.

Berbeda dengan masa kecilnya yang tidak diketahui (selain cerita kelahirannya dan kisah Yesus pada umur 12 tahun sedang mengajar di Bait Allah, Yerusalem), kita memiliki banyak informasi tentang tiga tahun terakhir hidupnya, dan khususnya minggu terakhir, dari keempat Injil di Alkitab serta tulisan-tulisan Paulus dan murid-muridnya yang lain.

Tindakan dan perkataan Yesus yang dicatat dalam Injil merupakan ajaran dasar kekristenan. Yesus mengajar di Galilea dan Yudea, dengan pesan penyangkalan diri dan pengampunan dosa. Hukum terutama yang Yesus ajarkan adalah hukum Kasih, bahwa manusia harus mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia.

Yesus dihukum mati di Yerusalem oleh gubernur Kerajaan Romawi, Pontius Pilatus, karena ditekan oleh massa yang gelap mata, dan dieksekusi dengan disalibkan. Yesus wafat dan dimakamkan, (berbeda dengan pandangan Islam yang tidak percaya / tidak menerima bahwa Yesus wafat dan bangkit), orang Kristen percaya bahwa Yesus bangkit kembali dari alam maut pada hari ketiga. Inilah Paskah bagi orang Kristen.

Ajarannya pada awalnya disebarkan oleh keduabelas rasul Yesus, dan setelah Yudas digantikan oleh Matias. Paulus, seorang Farisi yang mula-mula menganiaya pengikut Yesus, namun akhirnya bertobat dan menjadi pengabar Injil yang masyhur. Mula-mula ajarannya disebarkan di daerah Israel kepada kaum Yahudi, namun akhirnya juga kepada bangsa-bangsa lain bukan Yahudi, dimulai dari panglima Romawi, Kornelius, hingga akhirnya merambah ke seluruh Asia Minor dan Afrika Utara, daratan Eropa Barat, Eropa Timur, Rusia, benua Amerika dan Australia, dan akhirnya ke Asia, sesuai dengan pesan terakhir Yesus untuk memberitakan Injil hingga ke ujung dunia.

Pandangan Kristen tentang Yesus (lihat juga Kekristenan) berpusat pada keyakinan bahwa Yesus adalah ilahi, seorang Mesias yang kedatangan-Nya telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, dan bahwa Ia bangkit pada hari ketiga setelah disalibkan. Umat Kristiani pada dasarnya percaya bahwa Yesus adalah "Anak Allah" (secara umum dapat diartikan bahwa Ia adalah Allah Anak, oknum kedua dalam Tritunggal), yang datang ke dunia untuk menebus dosa umat manusia dan memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan melalui kematian-Nya. Umat Kristiani juga percaya bahwa Yesus dilahirkan oleh seorang perawan, mujizat yang dilakukan Yesus, kenaikan ke Surga, dan kedatangan Yesus ke bumi untuk kedua kali.

Hidup dan Pengajaran, seperti yang ditulis dalam Injil

Keempat Injil kanonik, Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, adalah sumber utama biografi kehidupan Yesus. Kitab Injil (terutama Matius) menceritakan kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus sebagai penggenapan atas nubuat yang tertulis di Perjanjian Lama. Contohnya, kelahiran dari perawan, pelarian ke Mesir, dan nama Immanuel (Yesaya 7:14).[3]

Kesamaan dan Perbedaan antara Keempat Injil

Tiga dari empat injil, Matius, Markus, dan Lukas, dikenal sebagai injil sinoptik sebab ketiganya menampilkan banyak kesamaan dalam isi, penyusunan narasi, bahasa, dan struktur kalimat dan paragraf. Ketiga injil ini juga dianggap memiliki sudut pandang yang sama. [4] Injil kanonik keempat, Yohanes, memiliki perbedaan mencolok dibandingkan ketiga injil terdahulu, dan termasuk ke dalam kategori injil apokrif.

Karakter Yesus

Setiap Injil menggambarkan kehidupan Yesus dari sudut pandang yang berbeda.[5][6] Secara khusus, Injil Yohanes bukanlah suatu biografi Yesus tetapi sebuah penjelasan teologis mengenai Yesus dari segi KeTuhanan-Nya.[7].

Markus menjelaskan Yesus sebagai seseorang yang heroik, karismatik dan memiliki kekuasaan yang tinggi.[5] Matius menggambarkan Yesus khususnya sebagai pemenuhan nubuatan Yahudi.[5] Lukas menekankan perbuatan-perbuatan ajaib yang Yesus lakukan serta dukunganNya terhadap wanita dan kaum miskin.[5] Yohanes memandang kehidupan Yesus di bumi sebagai perwujudan Firman Tuhan.[5]

Logos

Injil Yohanes dimulai dengan suatu sajak yang memperkenalkan Yesus sebagai perwujudan Firman Allah, yang membentuk alam semesta (Yoh1:1-5;9-14).[8] Seluruh kehidupan Yesus di bumi adalah inkarnasi dari Firman Allah (Yoh1:4)[8]


Silsilah dan Keluarga Yesus



Dari keempat Injil, hanya Matius[9] dan Lukas[10] yang menulis tentang silsilah Yesus. Silsilah Yesus dalam kedua Injil tersebut berbeda secara substansial,[11] dan para penelaah kontemporer biasanya melihat silsilah ini sebagai konstruksi teologi.[12] Secara lebih spesifik, beberapa ahli mengemukakan bahwa Matius ingin menitikberatkan kelahiran bayi Yesus pada garis keturunan keluarga kerajaan (menyebutkan nama Salomo), sementara silsilah Yesus menurut Lukas lebih difokuskan pada garis keturunan imam (menyebutkan Lewi).[13] Jika ditelusuri, kedua silsilah ini memiliki titik temu yaitu Raja Daud dan dari Daud dapat ditelusuri lagi hingga Abraham. Kedua daftar silsilah ini identik dalam menyebutkan silsilah sejak Abraham hingga Daud, namun berbeda dalam silsilah sejak Daud hingga Yusuf. Matius memulai dengan Salomo dan dilanjutkan dengan keturunan raja Yudea, hingga raja terakhir, Yekhonya. Setelah Yekhonya, garis keturunan raja terhenti ketika bangsa Israel ditaklukan oleh Kerajaan Babilonia. Dengan demikian, Matius menggambarkan Yesus sebagai keturunan raja Israel. Silsilah Yesus menurut Lukas lebih panjang dibandingkan menurut Matius; daftar ini menelusuri silsilah Yesus hingga Adam serta menyebutkan lebih banyak nama antara Daud dan Yesus.

Yusuf, suamiMaria, muncul dalam penjelasan mengenai masa kecil Yesus. Namun demikian, Yusuf tidak disebutkan selama masa pelayanan Yesus.

Kitab-kitab dalam Perjanjian Baru seperti Matius, Markus, dan Galatia menceritakan mengenai relasi-relasi Yesus, termasuk kata-kata yang seringkali diterjemahkan sebagai "saudara laki-laki" dan "saudara perempuan".[14] Lukas juga menyebutkan bahwa Elisabet, ibu Yohanes Pembaptis, adalah "sepupu" atau "saudara" Maria [15], sehingga dengan demikian Yohanes adalah sepupu jauh Yesus.

Masa pelayanan Yesus

Yesus Kristus diyakini sebagai Domba Allah, seperti Yohanes Pembaptis pernah nyatakan (Yohanes 1:29). Domba Paskah yang terakhir ini harus berumur satu tahun dan tidak bercela, seperti yang tertulis di Taurat (Keluaran 12:5). Tentunya bukan Yesus Kristus yang berumur satu tahun yang dimaksudkan sebagaimana domba paskah sebelumnya dipilih dan dikurbankan, tetapi Yesus Kristus baru dianggap sebagai orang pada umur 30 tahun menurut kebudayaan Timur. Yesus Kristus mulai pelayanannya pada umur 30 tahun, dan masa pelayanannya kepada anak-anak Israel berakhir pada umur 31 tahun. Meskipun demikian, kebanyakan Kristen meyakini bahwa masa pelayanan Yesus Kristus bukan satu tahun. Yesus melayani di bumi sepanjang tiga sampai tiga setengah tahun.

Tujuan Hidup Yesus
Markus mengatakan bahwa Yesus datang untuk 'melayani dan memberi nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang' (Markus 10:45); Lukas mengatakan bahwa Ia dikirim untuk 'memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah'; dan Yohanes menuliskan bahwa Yesus datang agar 'semua orang yang percaya kepada Yesus memiliki hidup yang abadi'.

Kronologi kehidupan Yesus

Ada dua sudut pandang, yaitu sudut pandang menurut Alkitab yang paling sering digunakan dan sudut pandang Titianus, seorang sejarawan Yunani, yang jarang digunakan.

Menurut sudut pandang Alkitab, kronologi kehidupan Yesus dibagi menjadi empat:

Kelahiran Hingga Mulai Pelayanan
Pelayanan Selama 3,5 Tahun
Minggu Terakhir Sebelum Penyaliban
Pasca Kebangkitan Yesus

Murid-murid Yesus

Semasa pelayanannya di bumi, Yesus memiliki ratusan, bahkan ribuan pengikut. Namun orang-orang yang disebutnya murid jumlahnya kurang dari seratus, yakni orang-orang yang benar-benar meninggalkan harta bendanya, mengikut, belajar dari Yesus, tidak hanya terpana oleh mujizat-mujizat yang diadakan oleh Yesus.

Di dalam lingkaran pemuridan terluar, tidak pernah disebutkan tepat berapa total jumlah murid yang dimiliki oleh Yesus, namun di dalam Lukas 10:1, disebutkan bahwa Yesus pernah mengutus total 70 orang murid untuk mengusir setan-setan dan menyembuhkan penyakit dalam namaNya.

Di dalam lingkaran pemuridan dalam, Yesus memiliki 12 orang murid, yang kemudian disebut rasul. Mereka adalah: Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Tomas, Yakobus, Matius, Simon orang Kana, Yudas Iskariot, dan Yudas anak Yakobus. Di antara keduabelas murid tersebut ada tiga orang murid yang lebih sering diajak oleh Yesus untuk menyaksikan dan belajar dari pelbagai mujizat yang diadakan oleh Yesus, yakni Simon Petrus, Yakobus dan Yohanes. Dan, dari ketiga murid tersebut, Yohanes merupakan murid yang paling dikasihi Yesus (Yohanes 21:20).

Pandangan Agama Islam tentang Yesus Kristus

Berbeda dengan Kristen, menurut ajaran Islam, Yesus Kristus disebut Nabi Isa Al Masih. Orang-orang Islam mempercayai Nabi Isa Al Masih sebagai seorang nabi dan rasul (makna rasul di dalam Islam berbeda dengan maknanya di dalam Kristen, orang islam percaya bahwa dosa setiap manusia akan dipertanggungjawabkan oleh tiap manusia tersebut sehingga yesus bukanlah juru selamat, juru selamat dalam islam adalah amalan dan perbuatan masing-masing individu. Yesus atau nabi isa dalam islam hanyalah manusia biasa sebagai mana nabi lainya yang dibekali dengan mujizat, hal ini sesuai dengan kepercayaan islam bahwa Allah maha berdiri sendiri, tidak beranak maupun diperanakan dan memiliki sifat-sifat ketuhanan yang tidak dapat sama dengan manusia. lihat artikel tentang nabi). Ia adalah antara nabi-nabi termasuk Rasul Ulul Azmi karena kesabaran dan ketabahannya dalam mendakwahkan tauhid (kemahaesaan Allah).

Orang-orang yang menganggap dirinya atau dianggap sebagai Isa al Masih :

Ahmad Mukti, dianggap oleh ibunya : Lia Eden sebagai Yesus Kristus
Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Ahmadiyah

Tidak ada komentar: