Rabu, 25 Maret 2009

Gereja Mormon


Nama resmi Gereja Mormon adalah Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir atau yang seringkali disingkat menjadi OSZA. Dalam bahasa Inggris namanya adalah The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints dan disingkat LDS. Nama "Mormon" yang diberikan kepada kelompok ini berkaitan dengan Kitab Suci mereka yang kedua di samping Alkitab, yaitu Kitab Mormon (The Book of Mormon).

Mormonisme adalah salah satu kelompok yang sangat cepat berkembang pada abad ke-20 dan ke-21 ini. Pengaruh mereka sangat terasa di AS, khususnya dalam politik pemerintahan negara ini. Saat ini ada 5 orang senator AS yang berlatar belakang Mormon, yaitu Orrin Hatch dan Bob Bennett (Utah, R), Mike Crapo (Idaho, R), Harry Reid (Nevada, D), dan Gordon Smith (Oregon, R). Keputusan-keputusan yang mereka ambil dengan sendirinya sangat dipengaruhi oleh konstituensi mereka dan iman mereka.

Dunia pendidikan dan kebudayaan AS juga cukup banyak dipengaruhi oleh orang-orang Mormon, misalnya Stephen Covey yang terkenal dengan bukunya 7 Habits of Highly Effective People dan keluarga Osmond yang terkenal melalui Donny Osmond dan Mary Osmond. Paduan suara Mormon Tabernacle dapat dikatakan sebagai salah satu paduan suara terbaik di dunia dan banyak sekali pengagumnya.

Latar Belakang

Seorang remaja lelaki berusia 14 tahun yang bernama Joseph Smith merasa bingung karena menghadapi begitu banyak gereja yang berbeda-beda dan bahkan saling bermusuhan. Manakah di antara gereja-gereja itu yang benar? Pada musim semi tahun 1820 ia pergi ke semak-semak pepohonan di dekat rumahnya di Palmyra, New York dan berdoa memohon penerangan dari Allah untuk menunjukkan gereja mana yang harus dipilihnya. Dalam doanya itu Allah Bapa dan Anak-Nya, Yesus Kristus, menyatakan diri kepadanya, seperti halnya kepada Musa dan Paulus. Allah memberitahukan kepada Smith bahwa Gereja yang pertama-tama didirikan oleh Yesus Kristus tidak ada lagi di dunia. Oleh karena itu, Smith dilarang untuk bergabung dengan gereja manapun. Allah memilihnya untuk memulihkan Gereja Yesus Kristus di muka bumi. Peristiwa ini disebut sebagai “Penglihatan yang Pertama.”

Pada tahun 1823 Smith kembali dikunjungi oleh utusan surgawi, yaitu malaikat Moroni yang memberikan kepadanya catatan sejarah kuno yang ditulis oleh orang-orang Ibrani kuno di Amerika dalam bahasa Mesir dan Ibrani kuno yang dipercaya sebagai suatu tulisan suci yang merupakan ringkasan dari perkataan para Nabi dari Amerika kuno. Sejarah itu tertulis dalam lempengan-lempengan emas dan terkubur di sebuah bukit yang tidak jauh dari rumahnya. Smith diperintahkan untuk memperkenalkan sejarah ini kepada dunia dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Roh Allah akan menolong Smith dalam hal ini dan memberikan kepadanya Urim dan Tumim sebagai “kaca matanya”, yang berarti bukan benar-benar kaca mata. Buku ini diterbitkan pada tahun 1830 dengan judul “Kitab Mormon.” Pada tanggal 6 April 1830, Smith mendirikan Gerejanya di Fayette, New York.

Kitab Suci

Gereja Yesus Kristus OSZA mengakui Alkitab sebagai "firman Allah sejauh kitab itu diterjemahkan dengan benar." Mereka percaya bahwa kebanyakan terjemahan Alkitab mengandung banyak kesalahan atau dengan sengaja diubah dari teks aslinya. Perubahan-perubahan ini merupakan penyebab dari banyaknya kesalahan yang telah dilakukan oleh agama Kristen tradisional. Gereja Yesus Kristus OSZA mengakui terjemahan Alkitab versi Raja James sebagai Alkitab yang mendekati kebenaran.

Selain itu, Gereja ini juga mengakui kitab-kitab berikut ini sebagai Kitab Suci mereka yang setara dengan Alkitab: [1]

Kitab Mormon yang berisi karya Allah dengan para penduduk Amerika kuno.
Ajaran dan Perjanjian, yaitu kumpulan wahyu dan pernyataan yang diilhamkan yang diberikan untuk pembentukan dan pengaturan Gereja Yesus Kristus pada akhir zaman.
Mutiara yang Sangat Berharga, yaitu kumpulan wahyu, terjemahan, dan tulisan-tulisan Joseph Smith.

Isi Kitab Mormon

Kitab Mormon berisi sejarah benua Amerika dari sekitar tahun 2200 seb.M. sampai tahun 421 M. Menurut kitab ini, orang-orang Indian di Amerika adalah keturunan dari tiga kelompok imigran yang dipimpin Allah datang ke Amerika. Kelompok pertama datang dari Menara Babel, dan dua kelompok lainnya dari Yerusalem tak lama sebelum pembuangan ke Babel, sekitar tahun 600 SM. Mereka dipimpin oleh nabi-nabi Allah yang memiliki Injil Yesus Kristus, yang dilestarikan dalam Kitab Mormon. Banyak di antara para pendatang ini adalah orang-orang Kristen, jauh sebelum Yesus lahir di Palestina, namun ada juga yang tidak percaya. Orang-orang yang percaya ini sering sekali berperang melawan orang-orang yang tidak percaya hingga akhirnya hanya segelintir orang yang tidak percaya yang tersisa sebagai leluhur orang-orang Indian Amerika. Setelah Yesus Kristus disalibkan dan dibangkitkan, ia datang mengunjungi orang-orang Indian ini di Amerika. Yesus melayani dan mengajar semua orang ini.

Kelanjutan Gereja Mormon

Joseph Smith dan pengikut-pengikutnya mengalami penganiayaan karena keyakinan mereka. Karena itu mereka menyingkir ke Ohio, lalu ke Missouri dan kemudian ke Illinois. Di Nauvoo, Illinois, Smith dibunuh di penjara pada tahun 1844. Smith diakui oleh anggota-anggotanya sebagai seorang syahid. Ia digantikan oleh Brigham Young, yang memimpin jemaatnya untuk mengundurkan diri lebih jauh lagi ke barat hingga akhirnya mereka tiba di Salt Lake City, Utah yang pada saat itu masih merupakan daerah yang gersang. Setibanya di sana Young berkata kepada para pengikutnya, “Inilah tempat yang telah diberikan Allah kepada kita.” Young merasa yakin bahwa di tempat yang gersang itu mereka tidak akan dikejar-kejar lagi. Sejak itu, Gereja Mormon berpusat di Salt Lake City, Utah. Para pemimpin Gereja ini disebut “presiden,” yang juga merupakan “nabi, pelihat, dan pewahyu,” yang membimbing para anggota gereja ini, seperti halnya juga Joseph Smith, melalui wahyu dan pimpinan dari Allah.

Saat ini Gereja Mormon berkembang sangat pesat di seluruh dunia. Salah satu penyebabnya ialah karena setiap orang Mormon dengan sukarela dan penuh Iman bersedia melayani Gereja mereka selama dua tahun dalam masa hidup mereka sebagai misionaris dan juga sebagai para pelayan di Gereja. Mereka dengan sukarela bersedia diutus kemanapun juga di segala penjuru dunia untuk menyebarkan ajaran-ajaran Mormon. Kehidupan mereka juga tampaknya sangat terpuji: mereka diwajibkan untuk menjauhkan diri dari alkohol dan segala jenis minuman keras lainnya, rokok dan bahkan juga kopi dan teh. Mereka dihimbau membayar persepuluhan dan persembahan uang lainnya sesuai dengan perintah Allah mereka demi kepentingan pembangunan Gereja juga kepentingan kemanusiaan lainnya. Mereka dihimbau untuk taat sepenuhnya kepada pemimpin-pemimpin mereka karena mereka percaya bahwa para pemimpin mereka adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah sendiri.

Namun selain itu, Joseph Smith juga mengembangkan ajaran tentang poligami yang kemudian dipraktekkan secara meluas di Utah. Pada saat itu, ia mendapat perintah dari Tuhan untuk melakukan poligami tersebut dengan tujuan untuk menolong para wanita dan anak-anaknya yang ditinggal suaminya. Jadi, dengan kata lain, poligami tersebut bukan benar-benar poligami. Poligami tersebut hanya pernikahan sebatas nama saja. Mengenai istri yang sah, Joseph Smith hanya memiliki satu istri yang bernama Emma Smith. Setelah keadaan sudah menjadi aman dan para wanita yang dicatat sebagai istri tersebut dalam keadaan aman, poligami dihentikan dan itu juga sesuai dengan wahyu yang diberikan lagi oleh Allah kepada penerus Joseph Smith Wilford Woodruf. Sampai sekarang, poligami tersebut sudah dihentikan. Mungkin masih ada yang mendengar bahwa poligami tersebut masih dijalankan, akan tetapi, hal itu tidak benar.

Teologi Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir

Ketuhanan

Makhluk yang paling mulia adalah: Allah Bapa (yang paling mulia), Yesus Kristus yang hampir sama dan Roh Kudus. Mereka adalah pribadi yang berbeda sedangkan Mereka bertindak dalam harmoni yang sempurna dan bersatu dalam hati dan pikiran mereka. Allah Bapa dan Yesus Kristus memiliki sebuah tubuh yang sempurna sedangkan Roh Kudus tidak memiliki tubuh tetapi menjadi Roh yang berbentuk manusia

Prakehidupan, tujuan kehidupan ini dan kehidupan setelah kematian

Sebelum orang-orang dilahirkan di bumi ini, mereka tinggal bersama Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam bentuk Roh. Saat itu mereka belum memiliki tubuh tetapi menjadi Roh yang berbentuk manusia. Kehidupan ini adalah waktu ujian apakah seseorang mengikuti bisikan iblis ataupun bisikan Roh Kudus yang dapat dirasakan dalam hati. Iblis akan berusaha untuk mengoda manusia berbuat jahat dan Roh Kudus akan menuntun seseorang untuk berbuat hal-hal yang baik dan benar dan semakin menjadi sempurna seperti "Allah Bapa dan Yesus Kristus adalah sempurna" (Mat 5,48). Karena manusia tidak dapat sempurna dalam kehidupan ini para anggota Gereja Yesus Kristus OSZA percaya adalah sangat penting untuk tidak pernah berhenti belajar dan semakin memperhatikan ilham yang berasal dari suara Roh Kudus yang dirasakan dalam hati nurani.

Dalam ajaran Gereja Yesus Kristus adalah penting untuk ikut teladan Yesus Kristus dalam segala hal. Beberapa asas utama dan tatacara yang penting adalah:

Iman kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus

Pertobatan (meninggalkan segala tindakan, kata dan keinginan untuk berbuat jahat dan menjalankan kehidupan yang benar dengan mematuhi setiap perintah Allah)
Pembaptisan dengan pencelupan untuk pengampunan dosa. Hal ini dapat dilaksanakan tatkala orang sudah mampu untuk bertanggungjawab atas tindakan mereka mulai usia 8 tahun. Orang yang membaptiskan harus memiliki wewenang dari Allah, yang disebut "Imamat Harun" dalam teologi Gereja.
Pembaptisan dengan api dan Roh Kudus dengan penumpangan tangan. Dalam tatacara ini manusia menerima hak untuk memiliki bimbingan Roh Kudus secara terus menerus dalam kehidupannya sejauh dia tidak melanggar perintah-perintah Allah.
Menjalankan setiap perintah Allah sampai akhir kehidupan yang fana ini dan bertobat atas setiap kesalahan dan dosa yang dilakukan.
Setelah kehidupan ini Roh manusia akan meninggalkan tubuh yang fana dan pergi ke suatu tempat tinggal di mana dia menunggu kebangkitan. Tempat tinggal yang disebut menjadi tempat yang indah dan damai bagi orang benar dan sebuah penjara roh untuk orang yang meninggal dalam dosa mereka, sejauh mereka tidak bertobat dalam kehidupan yang fana.

Dalam kebangkitan setiap orang, baik maupun jahat akan menerima tubuh yang sempurna yang tidak dapat meninggal dan sakit lagi. Dalam saat itu setiap orang akan berdiri di hadapan Allah Bapa dan Yesus Kristus untuk diadili untuk setiap tindakan dan keinginan hatinya sewaktu dia masih tinggal dalam tubuh yang fana. Dalam penghakiman itu orang akan memasuki tingkat-tingkat kemuliaan berbeda yang selaras dengan kebenaran kehidupan mereka. Adalah Kemuliaan seperti bintang, seperti bulan dan seperti matahari (lihat 1 Kor 15:41). Kemuliaan matahari adalah kemuliaan yang tertinggi dan merupakan kehidupan kekal, yang berarti untuk tinggal bersama Allah Bapa dan Yesus Kristus untuk selamanya.

Karena pembaptisan dengan air dan Roh Kudus merupakan asas yang utama untuk keselamatan manusia, juga harusnya ada sebuah cara untuk orang yang tidak memiliki kesempatan untuk dibaptiskan dalam kehidupan yang fana. Untuk tujuan ini, para anggota Gereja menyelidiki para leluhur mereka dan membawa nama mereka ke bait suci, di mana mereka dapat dibaptiskan untuk leluhur mereka secara perwakilan (lihat 1 Kor 15:29).

Tidak ada komentar: