Sabtu, 23 Januari 2010
Sudahkah Anda Melakukan "Check Up"?
Kenyataan menunjukkan, lebih dari separuh pasien yang terkena serangan jantung dan stroke tidak pernah merasakan keluhan klinis seperti sakit dada atau kelumpuhan sementara. Demikian juga dengan berbagai penyakit lain seperti kanker yang seringkali baru ditemukan di stadium lanjut dimana peluang kesembuhannya kecil.
Sistem kesehatan yang lebih mengutamakan tindakan kuratif (pengobatan) diyakini membuat masyarakat kita kurang menyadari akan pentingnya tindakan preventif (pencegahan). Tindakan preventif bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menjalankan gaya hidup sehat, menjaga kesehatan diri dan lingkungan, hingga melakukan pemeriksaan dini atau cek kesehatan.
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up), bukan saja kita dapat mengetahui kondisi tubuh secara paripurna, tapi kita juga bisa melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan yang berpotensi besar menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan. Lebih jauh lagi, deteksi dan diagnosis penyakit yang dipastikan secara dini akan membuat pasien mendapatkan penanganan medis secara cepat, tepat, dan maksimal.
Sayangnya sebagian besar pasien yang sudah melakukan medical check up bukan didasarkan karena kesadaran pribadi. "Mayoritas yang tes kesehatan di RS Pondok Indah karena dikirim perusahaan (58 persen), sisanya dari asuransi dan pribadi," kata dr.Yuliana MARS, Kepala Unit Executive Health Check Up (EHCU) RS.Pondok Indah.
Saat ini hampir setiap rumah sakit, bahkan klinik menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dalam berbagai paket yang disesuaikan dengan keinginan dan kantong pasien. Rumah sakit berskala premium juga tak mau kalah menyediakan paket medical check up dengan pemeriksaan lengkap untuk menjaring pasien yang gemar berobat ke luar negeri.
Salah satunya adalah RS Pondok Indah, Jakarta yang memiliki EHCU yang dilengkapi sarana dan fasilitas canggih. "Konsep kami one stop service, sehingga pasien yang ingin check up tidak perlu pergi ke poli-poli dan bercampur dengan orang sakit," kata dr.Yuliana.
Keunggulan lain yang ditawarkan adalah pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis. "Kalau Anda periksa kesehatan di Singapura atau Malaysia, pap smear dilakukan oleh dokter umum, sementara di sini dilakukan oleh dokter obgin, demikian juga halnya dengan pemeriksaan lain, semua dilakukan ahlinya bukan cuma dokter umum atau perawat," papar Yuli.
Sementara itu di RS.Siloam Lippo Village, Tangerang, menawarkan alat-alat pemeriksaan termutakhir. "Kami memiliki alat-alat skrining terkini misalnya Dual Source CT Scan yang pertama di Indonesia dan teknologi terkini MRI," kata Amelia Hendra, Corporate Communication Manager Siloam Hospital Group.
Amelia menambahkan, RS Siloam Lippo Village saat ini merupakan satu-satunya rumah sakit di Indonesia yang telah terakreditasi internasional JCI (Joint Commision International) dari Amerika Serikat. "Ini artinya layanan, peralatan dan setiap standar kami mengacu pada standar internasional," paparnya.
Meski kedua rumah sakit tersebut menawarkan paket yang relatif mahal, berkisar antara Rp 700.000 - Rp 13.000.000, namun pasien boleh menentukan sendiri paket yang diinginkan. "Kami bisa menyesuaikan pemeriksaan sesuai dengan bujet pasien," kata Yuliana.
Ia menambahkan, paket terlengkap atau premium di RS Pondok Indah memang relatif mahal, namun menurutnya pemeriksaan yang dilakukan sangat komperhensif dan akurat.
Bila bujet Anda tidak terlalu besar, Yuliana menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol, darah lengkap, serta tes ginjal dan lever. "Bila usia masih termasuk muda, biasanya penyakitnya disebabkan oleh pola hidup, misalnya konsumsi lemak yang tinggi sehingga menyebabkan kolesterol," katanya.
Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan, konsultasikan dengan dokter untuk mengatahui ada tidaknya kondisi yang berpotensi menimbulkan penyakit. Jangan lupa untuk menyimpan hasil medical check up dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar