Jumat, 22 Januari 2010
SBY: Ada Rencana Pembunuhan Presiden
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku pernah mendapat ancaman pembunuhan. Tetapi upaya pembunuhan kepada Kepala Negara itu akhirnya gagal.
"Beberapa bulan yang lalu ada rencana, upaya, aksi melakukan asasinasi atau pembunuhan terhadap Presiden Indonesia," kata Presiden SBY dalam pidato di acara Peringatan Hari Bakti Paspampres ke-64, Markas Komando Paspampres, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat 22 Januari 2010.
SBY bersyukur, upaya percobaan pembunuhan kepada dirinya itu urung dilaksanakan. Sejak peristiwa itulah, SBY lebih memilih mengikuti apa yang disarankan Paspampres, tanpa kompromi.
"Allah Maha Besar, semua aksi itu tak diizinkan Allah. Sejak saat itu saya berpikir tak boleh meminta saudara (Paspampres) berkompromi. Karena ancamannya nyata, riil," ujar Presiden SBY.
Sejak itu pula, SBY kerap mendengar dan mengikuti apa yang dilakukan Paspampres, Polri, dan jajaran pengamanan di berbagai daerah. Maka itu, SBY meminta pengertian masyarakat bila ada kenyamanan yang terganggu terkait kehadiran Presiden di tengah masyarakat.
"Pada kesempatan yang baik ini saya memohon pengertian masyarakat luas. Kalau kenyamanan kita terganggu karena tugas Paspampres selamatkan Presiden dan Wakil Presiden semata-mata dalam jalankan tugas pokok sesuai undang-undang," kata SBY
Dalam acara ini tampak hadir sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, termasuk Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar