Menolak melayani nafsu birahi Ag (40), Sum (35) disakiti. Kemaluan dan pahanya digigit dan dicubit oleh pria yang telah menikahinya 5 tahun lalu itu hingga berdarah.
Saat melaporkan kasus kekerasan dalam rumah tangga itu ke kantor polisi, langkah Sumarni mantap. Tatapannya tajam ke setiap orang yang beradu pandang padanya.
Ditemani seorang teman satu kosnya, ia mulai menceritakan semua yang dialaminya, Selasa (13/8) malam. Awal mula kejadian ini berawal ketika dirinya ditelepon oleh suaminya. Di percakapan tersebut lelaki yang telah menelantarkan dirinya tersebut meminta izin untuk ketemu di kosnya Perumahan Golden Land, Batam Kota.
Dengan berat, ia terpaksa menuruti permintaan laki-laki yang masih dicintai itu. “Walaupun saya sudah pisah sama dia, tetapi saya masih ada rasa,” katanya.
Setibanya di kos korban, pelaku meminta agar Widia (20) teman satu kamarnya keluar.
“Saya bilang sama Widia, kalau saya ada urusan pribadi yang harus diselesaikan sama suami saya,” katanya.
Setelah berdua di dalam kamar, lelaki berpostur sedang yang bekerja sebagai supir pribadi itu meminta agar korban mau melayani nafsu arus bawah pelaku. Tetapi karena sakit hati atas ulah sang suami yang tidak bertanggungjawab selama ini, perempauan yang bekerja sebagai baby sitter di Perumahan Villa Panbil itu menolak.
“Saya tidak mau melayani dia karena selama beberapa bulan dia sudah menelantarkan saya. Tidak memberi semua keperlauan yang saya butuhkan,” ujarnya.
Tetapi sang suami tetap memaksa. Karena tidak juga diberi ‘jatah,’ ia melepaskan celananya. “Saya tetap tidak mau. Saya menahan dengan tangan saya agar celana saya tidak bisa dipelorotinnya,” paparnya lagi.
Geram atas ulah istrinya yang keukeuh mempertahankan diri, lelaki ini kemudian menggigit paha kiri korban. Tak puas, ia juga menggigit kemaluan korban hingga lecet, berdarah dan memar. “Saya kaget waktu dia menunduk, dan tidak menyangka dia akan melakukan itu,” katanya. Saking kuatnya gigitan dan cubitan yang dilakukan pelaku, korban sampai kesakitan dan menangis.
Mendapatkan perlakuan di luar dugaan tersebut, “saya langsung menelepon si Widia,” katanya sambil memandang wanita yang menemaninya membuat laporan di Mapolsekta Batam Kota.
Usai mengusir suami, korban meminta tolong kepada teman satu kosnya untuk memplester luka lecet di kemaluannya agar darah tidak mengucur.
“Saya sebenarnya masih sayang sama dia. Tapi dia menyakiti saya,” ujar korban dengan mata berkaca-kaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar